Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus berupaya maksimal dalam memastikan ketersediaan pasokan BBM di Aceh, di tengah tantangan pemulihan akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah. Akses jalan yang dinamis berubah serta mobilitas armada yang terbatas menjadi faktor krusial yang mempengaruhi kecepatan dan jangkauan distribusi di beberapa lokasi terdampak.
Meskipun kondisi geografis menghadirkan tantangan berat, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk melayani kebutuhan BBM di wilayah-wilayah yang terisolasi. Melalui jalur distribusi alternatif dan suplai yang dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kondisi akses mobil tangki, pasokan energi esensial tetap dijamin ketersediaannya bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Saat ini, beberapa armada mobil tangki masih menghadapi kendala, terjebak di ruas jalan yang tergenang air atau terputus. Namun, armada lain yang masih dapat beroperasi terus dimaksimalkan untuk menjaga stabilitas suplai ke SPBU-SPBU prioritas. Hal ini demi memastikan kebutuhan dasar energi masyarakat dapat terpenuhi.
Pelayanan BBM bagi masyarakat di sekitar lokasi bencana terpantau tetap berjalan lancar, bahkan melalui pola operasional 24 jam pada SPBU yang kondisi lingkungannya memungkinkan. Tak hanya itu, SPBU-SPBU di pusat kota Banda Aceh dan wilayah yang tidak terdampak banjir juga tetap siaga 24 jam untuk melayani kebutuhan harian warga.
Berdasarkan pemantauan lapangan, stok BBM di SPBU terpantau tersedia sejak siang hari. Pengisian ulang pun dilakukan secara teratur sesuai jadwal suplai yang dapat ditempuh armada, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan akses jalan yang fluktuatif. Pertamina secara tegas menyatakan bahwa stok BBM di wilayah Aceh pada prinsipnya terpantau cukup, dengan suplai dari terminal BBM yang terus beradaptasi mengikuti perkembangan situasi terkini.
Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, menjelaskan bahwa pola distribusi dilakukan secara sangat dinamis. “Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan yang terus berubah. Kami juga mengajak masyarakat untuk membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU dapat berlangsung lebih lancar dan merata,” pungkasnya.
BPH Migas Imbau Warga Pakai BBM Seperlunya
Dalam rangka memantau langsung kondisi penyaluran di area terdampak, Komite BPH Migas Fathul Nugroho hadir langsung di Aceh pada tanggal 29-30 November 2025, berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Tim Posko Darurat.
“Kami telah melihat langsung proses distribusi yang dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan akses yang tersedia. Dalam kondisi bencana seperti ini, konsumsi BBM yang wajar dari masyarakat sangat berperan penting agar suplai dapat terbagi secara merata kepada seluruh yang membutuhkan,” ujar Fathul Nugroho.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam pembelian BBM di SPBU. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan sangat membantu mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh secara optimal,” tambahnya.
Pertamina Patra Niaga terus menjalin koordinasi erat dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas untuk memastikan layanan energi tetap berjalan lancar dan upaya pemulihan distribusi dapat berlangsung dengan efisien dan optimal.
